Tugas
E-LEARNING
DISUSUN OLEH :
SUYATI
A 401 11 078
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dengan
tema TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.
Ucapan
terima kasih tak lupa pula kami haturkan,sebagai wujud rasa syukur dengan
tersusunnya makalah ini kepada semua pihak
yang telah berpasrtisipasi selama penyusunan makalah ini, yang telah
dengan tulus ikhlas membantu baik secara moril maupun materil, terutama kepada
Dosen Pembina , dan teman-teman sekalian.
Setelah
berusaha semaksimal mungkin demi kesempurnaan makalah ini, dan dengan segala
kerendahan hati kami tak lupa pula mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dan untuk lebih menyempurnakan makalah ini di masa mendatang. Semoga
makalah ini bermanfaat.
Palu ,
28 Maret 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
......................................................................................................... i
DAFTAR ISI
....................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1
latar belakang ........................................................................................................... 1
1.2
Tujuan ...................................................................................................................... 2
1.3 Rumusan
masalah..................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
E-Learning............................................................................................. 3
2.2
Manfaat
E-Learning..................................................................................................4
2.3
Sejarah
dan Perkembanagan
E-Learning...................................................................8
2.4
Keuntungan
Menggunakan
E-Learning.....................................................................9
2.5
Upaya Memanfaatkan E-learning untuk
Meningkatkan kualitas Pembe-lajaran di Sekolah Dasar........................................................................................................... 9
BAB
III PENUTUP
3.1Kesimpulan................................................................................................................ 10
3.2
Saran......................................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi banyak membawa
dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini.Pendidikan formal.
Informal, dan non formal dapat menikmati fasilitas teknologi informasi dari
yang sederhana sampai kepada yang canggih.
Teknologi komputer dan internet, mulai
dari perangkat lunak maupun perangkat keras memberikan banyak tawaran dan
pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran para peserta
didik. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk
mendapatkan informasi, namun juga fasilitas multi media yang dapat membuat
belajar lebih menarik mellalui visual secara interaktif.Sejalan dengan
perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan
dengan memanfaatka teknologi ini.
Cyber atau electronic
learning(E-Learning) pada hakekatnya belajar, atau pembelajaran melalui
pemanfaatan teknologi komputer atau internet. Teknologi belajar seperti itu
bisa juga disebut sebagai belajar atau pembelajaran berbasis Web(web based instruction).Era
globalisasi atau era informasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi proses
perubahan
antar
negara, antar bangsa, antar budaya, tanpa mengenal batas dan waktu . Pengaruh
era globalisasi ini semakin terasa, teruama dengan semakin banyaknya saluran
informasi yang tersedia baik cetak maupun elektronik, serta pesatnya
perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi dan transportasi, ditunjang pula
dengan munculnya sistem informasi satelit dunia, gaya hidup kosmopolitan, pola
konsumsi dan konsumerisme global, event-event olah raga internasional,
penyebaran dunia parawisata, menurunnya kedaulatan negara dan bangsa, pengakuan
tentang terjadinya krisis lingkungan dunia,berkembangnya masalah-masalah
kesehatan berskala dunia, munculnya lembagalembaga politik dunia, munculnya
gerakan politik-politik global, perluasan konsep hak hak azasi manusia.
1.2
RUMUSAN
MASLAH
1. Pengertian
E-Learning
2. Manfaat
E-Learning
3. Sejarah
dan Perkembanagan E-Learning
4. Keuntungan
Menggunakan E-Learning
5. Upaya
Memanfaatkan E-learning untuk Meningkatkan kualitas Pembe-lajaran di Sekolah
Dasar
1.3
TUJUAN
Tujuan dari penulisan
makalah ini agar kita dapat mengetahui:
1. Pengertian
E-Learning
2. Manfaat
E-Learning
3. Sejarah
dan Perkembanagan E-Learning
4. Keuntungan
Menggunakan E-Learning
5. Upaya Memanfaatkan
E-learning untuk Meningkatkan kualitas Pembe-lajaran di Sekolah Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian E-Learning
E-Learning adalah pendekatan
pembelajaran melalui perangkat komputer yang tersambung ke internet, dimana
peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.E-Learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan
antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang belajar online(Prakoso,
2005).E.-Learning ternyata untuk mengatasi keterbatasan antara pendidik dan
peserta didik, terutama dalam waktu dan ruang. Jadi tidak harus berada dalam
satu dimensi waktu dan ruang, artinya bisa kapan saja.
Beberapa
pandangan yang mengarah pada definsi E-Learning dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.
E. Learning adalah
konvergensi antara belajar dan internet (bank ofAmerica securities).
b.
E-Learning menggunakan
kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam teknologi internet,
tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan digital
untuk keperluan pembelajaran(Ellif Tronsen).
c.
E-Learning adalah
mengunakan jalinan kerja teknologi untuk mendisain, mengirim, memilih,
mengorganisasikan pembelajaran(Elliot Masie).
d.
E-Learning adalah
pembelajaran yang dapat terjadi di internet (CiscoSystem).
e.
E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada
waktu yang nyata,kolaborasi,individu, komprehensif(GregPriest).
f.
E-Learning adalah
pengiriman sesuatu melalui media elektronik termasuk internet, extranet,
satelit broadcast, audio/vidio tape, televisi interaktif, dan cd-rom(Cornelia
Weagen).
g.
E-Learning adalah
keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk membuat, mengirim, dan
memfasilitasipembelajaran.( Robert Peterson and Piper Jafray).)
h.
E-Learning menggunakan
kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran dimanapun dan kapanpun(Arista
Knowledge System).
2.2 Manfaat E-Learning
E-learning telah mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama
peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang,dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dalam e-learning,
faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan
tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer
dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer",
designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para
guru/ dosen/ instruktur akan lebih mudah :
1.
Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
- Mengembangkan
diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
- Mengontrol
kegiatan belajar peserta didik.
Ada beberapa manfaat
pembelajaran elektronik atau e-learning yang lain, diantaranya adalah:
1.
Pembelajaran
dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
2.
Bertambahnya
Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur
(interactivity enhancement).
3.
Menjangkau
peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
4.
Mempermudah penyempurnaan dan
penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable
capabilities).
Manfaat e-learning juga dapat
dilihat dari 2 sudut pandang :
1.
Manfaat bagi
siswa
Dengan kegiatan e-Learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap
saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya
melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber
belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah
dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
2.
Manfaat bagi Pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning
manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah
melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya. Pengalaman
negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata
menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a) mampu meningkatkan
pemerataan pendidikan; (b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah;
(c) meningkatkan prestasi belajar; (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas,
(e) meningkatkan rasa percaya diri; (f) meningkatkan wawasan (outward looking);
(g) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta (h) meningkatkan efisiensi.
(Soekartawi, 2005)
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang
dapat berinteraksi secara langsung dengan
para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.
Inilah yang menjadi ciri khas dari
kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari
e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem
ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
E-learning mempermudah interaksi
antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi
antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta
didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai
berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri
peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di
dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur
dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan
belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta
didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula.
Secara lebih
rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta
didik dan guru:
1. Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning
dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta
didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan
kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya
terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya
tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan
pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada
peserta didik yang (1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin
untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh
sekolahnya, (2) mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers)
untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para
orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, (3)
merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit
maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya,
yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai
daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan (4) tidak tertampung di
sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
2. Dari Sudut Instruktur (guru)
Dengan adanya kegiatan e-Learning
(Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain
adalah bahwa instruktur dapat: (1) lebih mudah melakukan pemutakhiran
bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuan yang terjadi, (2) mengembangkan diri atau melakukan
penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif
lebih banyak, (3) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur
juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang
dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik
tertentu dipelajari ulang, (4) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan
soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan (5) memeriksa jawaban
peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Sedangkan
manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:
1.
Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara
cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi
pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama
peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat
konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada
pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang
disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat
terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh
beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini
tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun
yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan
pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau
mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus, 2001).
2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja
(time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas
secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui
internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar
ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan
tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada instruktur begitu
selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan
guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan
konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan
internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas
Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah
dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk
kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik”
(Anggoro, 2001).
3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach adalah
global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta
didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin
lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi
hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi
dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar
benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang
tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus
berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik.
Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai
dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik
dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran
dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik
maupun atas hasil penilaian instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina
materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk
pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh
instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga
dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari
instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya
dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.[19]
2.3 Sejarah dan Perkembangan E-Learning
E-Learning atau
pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di
Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (Computer-Assisted
Instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan
E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut: (1). Tahun 1990 : Era
CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi
e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM
FORMAT mov, mpeg-1, atau avi. (2). Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya
CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang
lebih menarik dan diproduksi secara massal (3). Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan
internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai
dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan
lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat
pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu
dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang
dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM,
ARIADNE, dsb. (4). Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara
total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya.
LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar.
Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta
penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar,
dan berukuran kecil.
2.4 Keuntungan Menggunakan E-Learning
Keuntungan
menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut.
1. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan
tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
2.
Menghemat waktu
proses belajar mengajar.
3.
Mengurangi
biaya perjalanan.
4.
Menghemat biaya
pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
5.
Menjangkau
wilayah geografis yang lebih luas.
2.5 Upaya Memanfaatkan E-learning untuk Meningkatkan
kualitas Pembe-lajaran di Sekolah Dasar.
Tidak dapat dipungkiri
bahwa eksistensi sekolah-sekolah dasar di negara kita sangat beragam. Hal ini tidak terlepas dari faktor giografis dan topografisdi negara kita yang
beragam pula. Ditambah pula adanya faktor kultural yangada pada berbagai suku juga beragam.Terlepas dari
hal diatas telah kita ketahui bersama bahwa keberadaan
seperangkat komputer pada suatu sekolah sampai saat ini secara garis
besar masih cukup jarang, artinya sekolah yang memiliki fasilitas komputer
dengan sekolah yang belum memiliki fasilitas
komputer masih banyak yang belummemiliki fasilitas komputer. Hal ini dikarenakan beberapa
faktor, yaitu (1)faktor
dana, artinya sekolah tidak cukup dana untuk
membeli seperangkat komputer, (2)
faktor kemampuan penguasaan teknologi, maksudnya
masih banyak guru di sekolah dasar belum mampu mengoperasikan komputer ( GAPTEK =Gagap Teknologi ), (3) Faktor lain, misalnya faktor keamanan. Sekolah yang tidak aman enggan untuk membeli komputer.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan yang mungkin tersedia di abad
ke-21 yaitu Cyber( E- Learning) yang merupakan belajar atau pembelajaran
melalui pemanfaatan teknologi komputer dan atau internet.E-Learning adalah
pendekatan pembelajaran melalui perangkat komputer yang tersambung ke internet,
dimana peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.
3.2 Saran
Sebaiknya pembelajaran dan pelatihan
menggunakan e-learning sebagai alat untuk menyampaikan materi supaya efektif
dan efisien dari segi waktu dan tempat.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Teknologi Pendidikan.
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Saefudin Sa’ud, Udin, Inovasi
Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.